Rabu, 27 Maret 2013

Pendekatan Ordinal

Pendekatan Ordinal
            Pendekatan ordinal menyatakan bahwa kepuasan tidak dapat diukur melainkan hanya dapat dibandingkan. Dalam pendekatan ordinal ini, kita akan mengenal konsep sebagai berikut : Garis Anggaran ( Budget Line ) Kurva yang menggambarkan kombinasi dari dua macam barang yang dikonsumsi yang menghabiskan anggaran yang sama. Kurva Indiferens ( Indifference Curve ) Kurva yang menggambarkan kombinasi dari dua macam barang yang dikonsumsi yang menghabiskan anggaran yang sama.
            Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
            Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan. Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
A. Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )
            Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indiferensi curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu kurva indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta indiferensi atau indifference map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen.
Ciri-ciri kurva indiferens:
a)      Berlereng/ slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y
b)      Cembung ke titik Origin ( Convex ) . Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y
c)      Tidak saling berpotongan. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing – masing kurva indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.
d)     Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.
B. Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )

            Garis Anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Misalnya garis anggaran dinotasikan sebagai BL, sedangkan harga sebagai P ( Px untuk X dan Py untuk Y ) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q ( Qx untuk X dan Qy untuk Y ), maka: BL = Px.Qx + Py.Qy.

C. Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
            Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas,maka daya beli meningkat,begitu juga sebaliknya.

D. Keseimbangan Konsumen
            Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan.

E. Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
            Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasanya,begitu juga sebaliknya.Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.

F. Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal
            Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.

 G. Efek Subtitusi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect)
           
            Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga, terhadap keseimbanga konsumen.
Perbedaan MRSxy dan MUx:
MRSxy mengukur jumlah Y yang bersedia seorang konsumen dikorbankan untuk memperoleh satu unit tambahan X (dan tetap berada pada kurva kepuasan sama yang semula). Yaitu:
MRSxy = - (ΔQy / ΔQx).
MUx mengukur perubahan utility total yang diterima oleh seorang konsumen bila dia berubah jumlah X yang dikonsumsinya sebesar satu unit. Yaitu MUx = ΔTUx / ΔQx.
Dalam mengukur MRSxy, masing-masing X dan Y berubah.
Dalam mengukur MUx, jumlah Y (di antara hal lainnya) dipertahankan konstan.
Jadi MRSxy mengukur sesuatu yang lain dari MUx.

 KONSEP  ELASTISITAS
            Asumsi dalam elastisitas adalah perubahan harga akan mempengaruhi perubahan permintaan. Harga di sini tidak terbatas dengan harga barang tersebut akan tetapi juga harga barang lainnya. Pada keadaan normal, apabila harga sebuah mobil merk X turun, maka permintaan akan kendaraan tersebut akan meningkat. Pada kejadian yang sama bila harga pesaing mobil merk X naik, maka hal ini dapat menyebabkan permintaan mobil merk X akan naik. Mobil pesaing ini disebut barang subtitusi. Di samping itu bila harga barang pelengkap/komplementer (misalkan bahan bakar) turun maka permintaan mobil merk X juga akan naik.
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :
a.       Elastisitas Harga,
b.      Elastisitas Silang,
c.       Elastisitas Pendapatan.

            Elastisitas Harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yangdisebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.
Untuk barang-barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang tidak tahan lama atau non durable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan dalam jangka pendek. Ada dua penyebabnya pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka; kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang lain.
            Elastisitas silang adalah efek atas perubahan permintaan atau penawaran dari satu barang sebagai akibat dari perubahan dalam sesuatu yang berkaitan dengan produk lain berapa banyak perubahan harga satu produk yang akan mengubah volume penjualan lain. Elastisitas harga silang dari produk A dengan produk B adalah:
(Q A / T A) / (ΔP B / P B)
Dimana :
A adalah kuantitas penjualan A
A adalah perubahan jumlah A dijual
B adalah harga B
ΔP B adalah perubahan harga B.
Sebuah elastisitas silang tersebut dapat positif atau negatif.. Jika dua barang komplementer maka kenaikan harga satu akan mengurangi permintaan untuk keduanya.. Jika mereka pengganti (misalnya, alam dan karet sintetis) kenaikan harga satu akan meningkatkan permintaan untuk yang lain.
            Elastisitas Pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.
Penghasilan elastisitas mengukur seberapa sensitif penjualan suatu yang baik untuk perubahan pendapatan konsumen: Hal ini:
(Δ Q / T) / (Δ Y / Y)
Dimana:
Q = adalah kuantitas yang diminta
Y = adalah pendapatan, dan
Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan.
elastisitas Penghasilan mengarah pada efek pendapatan , dan klasifikasi barang sebagai inferior atau normal. Pendapatan elastisitas lebih besar dari satu juga telah
MENURUNKAN FUGSI / KURVA PERMINTAAN (Dx = f(Px)
- Realitanya seorang konsumen dalam membeli barang (X) akan berhadapan dengan
   harganya (Px)  ®  Analisis hubungan antara harga dan permintaan barang.
- Untuk memperoleh sejumlah barang diperlukan pengeluaran atau biaya (Z), yang
  dapat dihitung  :  Z  =  Px . X  ®  ( Z = f(X) )
-           Dengan demikian, sekarang tujuan konsumen sekarang tidak semata-mata memaksi-
  simumkan TU saja, tetapi harus memperhitungkan biayanya, yang berarti konsumen
  harus memaksimumkan selisih (S) antara TU dan Z (S = TU – Z), yaitu :
Maximize :  S  =  TU  -  Z
                         =  f (X)  -  Px . X
Agar S maksimum , maka : 

Jika Px = 6, maka :
X = 8 – 0,5Px
X = 8 - 0,5(6) = 5
TU   =  16(5) – 52 =  55
Z  =  6(X) = 30
S  = TU – Z  = 25
Dari contoh di atas, maka hukum permintaan terbukti :
Mux  =  Px  ®  16  – 2X  =  Px
                           X  =  8 – 0,5 Px ®  Px ?®  X?
                                                            Px ?®  X?
Kurva Engel
            adalah suatu fungsi yang menghubungkan keseimbangan jumlah komoditi yang dibeli konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.
Kurva Engel mempunyai kemiringan dari kiri bawah ke kanan atas sedikit datar, mengandung arti bahwa perubahan pendapatan konsumen tidak mempunyai akibat terhadap perubahan konsumsi secara menyolok. Jadi barang tetap dibeli meskipun pendapatan konsumen rendah, tetapi jumlah tersebut tidak akan bertambah secara tepat dengan adanya kenaikan pendapatan

7 komentar:

  1. sepertinya mudah dan lebih keren. Thanks infonya Gan.. salam dari Streaming TV
    TV Online

    BalasHapus
  2. maaf ini kan makalahnya oridinal.. tapi dalam kelemahan kok mennyebutkan kardinal.. itu memang kelemahan kardinal atau sebenarnya ordinal?? hehe maaf.. terimakasih

    BalasHapus
  3. njir apa cuma gue yang belum paham materi ini

    BalasHapus
  4. Referensi bukunya apa ya ka?

    BalasHapus
  5. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
    Harrah's 제주 출장마사지 Cherokee Casino & 대구광역 출장샵 Hotel is a hotel in Cherokee, North Carolina and is open daily 24 hours. The casino is owned 계룡 출장샵 and operated by the Eastern Band of 경기도 출장마사지 the Cherokee 오산 출장안마

    BalasHapus